Siapa sih yang tidak mau berprestasi apalagi di masa muda sepeti masa mahasiswa yang katanya agent of social control (agen kontrol sosial) dll sebutannya... Berprestasi tanpa menggangu akademik, pastinya memeberi kebanggan kepada keluarga, mandiri alias mahasiswa berpenghasilan sendiri, menjadi pengurus inti organisasi dan menyelesaikan kuliah tepat waktu. Tentunya bukan hal yang mudah untuk meraih predikat mahasiswa berprestasi, tapi ada pepatah bilang "Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan"
Saya punya beberapa kiat-kiatnya yang saya rangkum dari berbagai artikel. Lets chekidot!!!!
Coba simak 4 jurus ini jika ingin menjadi mapres. Secara umum
kriteria pemilihan mapres ini, berdasarkan pada 4 penilaian berikut,
yaitu: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) (20%), Karya Tulis Ilmiah
(30%), Prestasi/Kemampuan yang diunggulkan (Kegiatan ko- dan ekstra
kurikuler) (25%), dan Kemampuan berbahasa Inggris / Asing (25%). Cermati setiap bobot penilaian ini dan siapkan strategi untuk meraih keempat point tersebut.
1. Jurus 1 (Indeks Prestasi Kumulatif / IPK)
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah seluruh nilai matakuliah
rata-rata yang lulus sesuai dengan aturan masing-masing perguruan
tinggi. IPK hanya dinilai dalam proses pemilihan Mahasiswa Berprestasi
sampai pemilihan tingkat perguruan tinggi. IPK ini biasanya menjadi
syarat seleksi awal pemilihan mapres. Oleh karena itu, persiapkan IPK
yang baik sejak semester 1. Akademik yang baik (kuliah, praktikum, dan
tugas-tugas yang lainnya), usahakan punya targetan IP (Indeks Prestasi)
yang akan dicapai dalam tiap semesternya. Kalau mengacu pada pedoman,
syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IP seluruh matakuliah yang lulus)
rata-rata minimal 2,75. Akan tetapi biasanya seleksi awal ditunjuk oleh
jurusan/fakultas berdasarkan nilai IPK tertinggi yang ada.
2. Jurus 2 (Karya Tulis Ilmiah)
Karya tulis Ilmiah yang dimaksud disini adalah tulisan ilmiah hasil dari kajian pustaka dari sumber terpercaya yang berisi solusi kreatif dari
permasalahan yang dianalisis secara runtut dan tajam, serta diakhiri
dengan kesimpulan yang relevan. Ini nih, yang terkadang banyak mahasiswa
yang merasa tidak bisa membuat karya tulis. Kunci utama untuk bisa
membuat karya tulis adalah mencoba membuatnya dan diikutkan dalam lomba
karya tulis, coba diikutkan dulu tingkat lokal terus berlajut tingkat
nasional. Semakin banyak mencoba maka akan semakin terasah. Selain itu
jika ada workshop atau pelatihan tentang KTI coba diikuti untuk menambah
wawasan. Bertanya pada kakak angkatan yang pernah membuat, berdiskusi
dengan dosen, banyak membaca, ikuti ketentuan yang ada di pedoman, dan
yang terpenting adalah adanya kemauan yang kuat untuk mencobanya.
3. Jurus 3 (Prestasi/Kemampuan yang diunggulkan berupa Kegiatan ko-ekstra kurikuler)
Prestasi/kemampuan yang dimaksud disini adalah prestasi yang diraih
selama menjadi mahasiswa baik dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler sehingga mendapatkan pengakuan, penghargaan, dan
berdampak positif pada masyarakat. Prestasi itu bisa dari memenangkan
lomba tertentu baik yang lokal, regional, nasional, hingga internasional
(misalnya: olimpiade, PKM, LKTI, MTQ, bisnis plan, lomba debat, lomba
pidato, lomba olahraga tertentu, exchange ke luar negeri dan lain sebagainya). Oleh karena itu, carilah prestasi yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Take action with your passion.
Selain itu prestasi juga bisa dilihat dari aktivitasnya menjadi aktivis
organisasi baik UKM, HIMA, BEM, IOMS, atau organisasi yang lainnya
(baik yang tingkat jurusan, fakultas, universitas, regional, atau pun
tingkat nasional). Selain itu, sempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan
ko-ekstrakurikuler: jadi ketika kuliah jangan cuma berkutat di level
akademik saja (istilahnya IP-minded), ikutilah kegiatan yang lainnya
yang tentunya bermanfaat dan berdampak pada pengembangan diri kita.
Sebagai contoh seperti mengikuti: seminar, workshop, pelatihan,
talkshow, atau kompetisi penalaran tentang kemahasiswaan seperti PKM
(Program Kreativitas Mahasiswa), PMW (Program Mahasiswa Wirausaha), dan
event-event lainnya sangat banyak sekali. Atau bidang seni ada
PEKSIMINAS (Pekan Kesenian Mahasiswa Nasional), bidang olahraga ada
POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional), dan bidang-bidang lainnya,
tentunya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki masing-masing
mahasiswa. Persiapkan juga piagam, sertifikat, SK, surat tugas, dan
berkas-berkas penting lainnya yang pernah didapatkan selama menjadi
mahasiswa.
4. Jurus 4 (Kemampuan berbahasa Asing (minimal bahasa Inggris)
Penilaian bahasa Inggris/Asing dilakukan melalui dua tahap yaitu (1)
penulisan ringkasan (bukan abstrak)berbahasa Inggris/Asing dari karya
tulis ilmiah dan (2) presentasi dan diskusi dalam bahasa Inggris/Asing.
Oleh karena itu sejak semester pertama harus disiapkan dan dilatih
kemampuan bahasa asingnya, bisa belajar secara otodidak, bergabung
dengan ukm/organisasi yang fokus pada bidang bahasa inggris (English),
mengikuti pelatihan tes TOEFL atau sejenisnya, ikut lomba debat, ikut
kursus bahasa asing pada lembaga-lembaga tertentu dan lain sebagainya.
Kalau bisa ikutilah program student exchange ke luar negeri atau event-event internasional lainnya, karena kegiatan yang internasional point penilaiannya paling tinggi.
Selain itu, masih ada penilaian lain yang dinilai dalam pemilihan
mahasiswa berprestasi yaitu kepribadian. Dalam pemilihan mahasiswa
berprestasi tingkat nasional kepribadian dinilai dengan uji psikotes.
Jadi kalau mau ingin menjadi kandidat mapres harus bisa seimbang
semuanya, yaitu Akademik OK, Aktivis OK, Prestasi OK, Kegiatan
ko-ekstrakurikuler OK, dan kemampuan berbahasa inggris yang OK pula.
Persiapkan sejak sekarang juga, sejak kamu menjadi mahasiswa semester
pertama. Manfaatkan setiap peluang yang ada! Ganbareba, zettai dekiru! Berjuanglah, pasti bisa! Maju Terus Pantang Menyerah !